Cari Blog Ini

Minggu, 15 November 2015

ZIKIR-ZIKIR HARIAN

Zikir pagi dan sore

Ketika pagi mengucapkan,
اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
“Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mulah (kami) dikumpulkan.”
Ketika sore mengucapkan,
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
“Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mulah (kami) dikumpulkan.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari Abu Hurairah)

Berdoa setelah selesai mendengar azan

Mengucapkan,
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
“Ya Allah Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini dan sholat yang akan ditegakkan ini. Berikanlah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah ia pada maqaman mahmudan yang Engkau janjikan.” (HR. al-Bukhari)

Berdoa setelah wudu

Mengucapkan,
أَشْهَــدُ أَنْ لاَ إِلَــهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُـحَـمَّـدًا عَـبْـدُهُ وَرَسُـوْلُــهُ
“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.” (HR. Muslim 552)

Berdoa ketika masuk masjid

Mengucapkan,
رَبِّ اغْفِرْلِي ذَنْبِيْ وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Wahai Rabbku ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.” (HR. At Tirmidzi 2/314, dishahihkan Al Albani)

Membaca doa istiftah ketika salat

Mengucapkan,
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih yang dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, basuhlah kesalahanku dengan air, es (salju), dan embun.” (HR. Bukhari)

Membaca doa tasyahud ketika salat

Mengucapkan,
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
“Segala penghormatan hanya bagi Allah, (amalan) shalat dan kebaikan untuk-Nya. Semoga keselamatan, rahmat dan barakah-Nya atasmu wahai Nabi. Semoga keselamatan atas kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdoa ketika tasyahud akhir

Mengucapkan,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَات وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّال
“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan (setelah) kematian, serta kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” (HR. Bukhari)
Atau dalam lafazh lain,
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّـالِ
“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari azab Jahannam, dari azab kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” (HR. Muslim)

Berzikir setelah salat wajib

Mengucapkan,
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
“Saya mohon ampun kepada Allah.”
Tiga kali.
Lalu mengucapkan,
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Ya Allah Engkaulah As-Salam (Dzat yang selamat dari segala kekurangan) dan dari-Mu (diharapkan) keselamatan, Maha Suci Engkau Dzat Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan.” (HR. Muslim no. 591)

Mengucapkan,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهْوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah tidak ada yang mampu mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang mampu memberi terhadap apa telah Engkau mencegahnya, serta tidak bermanfaat di sisi-Mu kekayaan orang yang kaya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mengucapkan,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan kekuatan Allah. Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Milik-Nya segala nikmat, keutamaan dan pujian yang baik. Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah dengan memurnikan agama hanya untuk-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya.” (HR. Muslim no. 594)

Mengucapkan,
سُبحان الله 
“Maha suci Allah.”
33 kali.
الحمد لله 
“Segala puji hanya milik Allah.”
33 kali.
الله أكبر 
“Allah Maha besar.”
33 kali.
Lalu mengucapkan,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mengucapkan,
لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, (Dialah Dzat) Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
10 kali setelah Shalat Maghrib dan Shubuh.
(HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i)

“Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat lima waktu, maka tidaklah ada yang menghalanginya untuk masuk ke dalam Al-Jannah (Surga) kecuali kematian.” (HR. An-Nasa’i dalam Sunan Al-Kubra no. 9928)

Membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas. Dibaca 3 kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh dan dibaca 1 kali setelah shalat Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isya`. (Lihat: Sunan Abu Daud no. 5094)

Berdoa setelah salat subuh

Mengucapkan,
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَ رِزْقًا طَيِّبًا وَ عَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah no. 925 dan an-Nasa'i dalam Sunan al-Kubra (31/6) no. 9850 dan Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 102)

Berdoa ketika mendatangi tempat tidurnya

Mengucapkan,
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوتُ
“Dengan nama-Mu, ya Allah, aku hidup dan aku mati.” (HR. al-Bukhari)

Mengucapkan,
بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ؛ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَاْرحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
“Dengan nama-Mu, wahai Rabbku, aku meletakkan lambungku dan dengan nama-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau mengambil jiwaku, rahmatilah ia. Jika Engkau melepasnya kembali, jagalah ia sebagaimana penjagaan-Mu terhadap para hamba-Mu yang saleh.” (Muttafaqun alaih)

Berdoa ketika bangun tidur

Mengucapkan,
الْحَمْدُ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Segala puji hanya bagi Allah, yang telah menghidupkan aku setelah mematikan aku, dan kepada-Nyalah (aku) akan dikumpulkan.” (HR. al-Bukhari)

Mengucapkan,
الـحَمْـدُ ِللهِ الَّـذِي عَــافَــانِـي فِي جَسَدِي، وَرَدَّ عَـلَـيَّ رُوحِــي وَأَذِنَ لِــي بِـذِكْــرِهِ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi keselamatan kepadaku pada jasadku, dan telah mengembalikan rohku kepadaku serta mengizinkan aku untuk mengingat-Nya.” (HR. at-Tirmidzi 3401)

Berdoa ketika keluar dari rumah

Mengucapkan,
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah.” (HR. Abu Daud 4/325, At-Tirmidzi 5/490, lihat Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/151)

Mengucapkan,
اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أُعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلُ عَلَيَّ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu (agar jangan sampai) aku tersesat atau disesatkan, tergelincir atau digelincirkan, berbuat dzalim atau didzalimi, berbuat kebodohan atau dibodohi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan an-Nasai, dari Ummu Salamah radhiallahu anha, disahihkan Al Albani)

Berdoa ketika naik kendaraan

Mengucapkan,
بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلهِ سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْن الْحَمْدُ لِلهِ، الْحَمْدُ لِلهِ، الْحَمْدُ لِلهِ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Mahasuci Dzat Yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3X) Mahasuci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud no. 2602 dan at-Tirmidzi no. 3446)

Mendoakan orang yang sedang sakit ketika menjenguknya

Mengucapkan,
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Tidak mengapa, insya Allah menjadi penyuci.” (HR. al-Bukhari)

Mengucapkan,
بِسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala yang menyakitimu, dari kejelekan setiap jiwa atau ‘ain (pandangan mata yang jahat) yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku menruqyahmu.” (HR. Muslim)

Memperbanyak bertasbih dan bertahmid

“Barangsiapa mengucapkan,
سبحان الله العظيم وبحمده
(Mahasuci Allah Yang Mahaagung dan segala puji bagi-Nya)
ditanam baginya sebuah pohon kurma di al-Jannah.” (Lihat: As-Silsilah ash-Shahihah 64)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya, “Perkataan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Perkataan yang Allah pilihkan untuk para malaikat-Nya atau para hamba-Nya, yaitu:
سبحان الله وبحمده
(Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya).” (HR. Muslim no. 2731)

Bertakbir apabila melalui jalan yang menanjak, dan bertasbih apabila melewati jalan yang menurun

Jabir berkata, “Kami dahulu apabila melalui jalan yang menanjak bertakbir dan apabila melewati jalan yang menurun kami bertasbih.” (HR. al-Bukhari)

Memperbanyak istighfar

“Barangsiapa mendambakan catatan amal yang menggembirakannya (pada hari kiamat, pen.) maka hendaknya memperbanyak istighfar.” (Lihat: As Silsilah ash Shahihah no. 2299)

Bersalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika selesai mendengar azan, dan ketika salat (ketika tasyahud)

Mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(HR. Al Bukhari no. 3370 dan Muslim no. 406 dari shahabat Ka’ab bin ‘Ujrah)
Atau mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(HR. Muslim no. 405 dari Abu Mas’ud)

Bersalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika nama beliau disebut, dan ketika masuk masjid

“Orang yang kikir adalah orang yang jika disebut namaku di dekatnya, lalu ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad dan yang lainnya, dishahihkan oleh Al Albani dalam Irwa’ul Ghalil 1/5)

“Nampak kehinaan atas seseorang di mana aku disebut di dekatnya, namun dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. At Tirmidzi, Al Hakim dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Al Irwa’ 1/6)

Adalah Rasulullah bila masuk masjid bershalawat untuk diri beliau sendiri dan berkata,
رَبِّ اغْفِرْلِي ذَنْبِيْ وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Wahai Rabbku ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.” (HR. At-Tirmidzi 2/314, dishahihkan Al Albani)

Bersalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika pagi 10 kali dan ketika sore 10 kali

“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku ketika pagi 10 kali dan ketika sore 10 kali, maka ia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. at-Thabarani, dihasankan Al-Albani dalam Shahih al-Jami as-Shaghir)

Memperbanyak bersalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, terutama pada hari Jumat dan malam Jumat

“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya 10 shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan dan diangkat untuknya 10 derajat.” (HR. An-Nasai 3/50, dan dishahihkan Al Albani)

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari jum’at, karena sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku.” Mereka bertanya, “Bagaimana bisa disampaikan kepadamu (sedang jasadmu telah hancur)?” Beliau menjawab, “Sesunggunya Allah mengharamkan tanah untuk memakan jasad para nabi.” (HR. Abu Ishaq Al-Harbi dalam Gharibul Hadits dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Al Irwa’ 1/4 dan didukung oleh hadits-hadits yang lain)

“Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari Jumat dan pada malam Jumat. Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. al-Baihaqi 5994, dihasankan al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah, no. 1407)

Membaca surat al-Mulk setiap malam

“Barangsiapa yang membaca Tabarakalladzi bi yadihil mulku (surat al-Mulk) tiap malam, Allah akan mencegahnya dari adzab kubur. Kami (para Sahabat) di masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menamakannya (surat) al-Maani’ah (yang mencegah dari adzab kubur).” (HR. an-Nasai, dihasankan al-Albani)

Membaca pada waktu antara salat Subuh dengan salat Zuhur zikir-zikir dan bacaan quran yang biasa dibaca di malam hari karena tidak sempat membacanya di malam hari karena tertidur

“Barangsiapa yang tertidur dari kebiasaan dzikir/baca qur’annya, kemudian dia baca antara waktu sholat Subuh dengan sholat Dzhuhur, maka tercatat seakan-akan ia membacanya di waktu malam.” (HR. Muslim)

Membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat

“Barang siapa yang membaca Surah al-Kahfi pada hari Jum'at, maka akan bersinar baginya cahaya antara dua Jum'at.” (Lihat: Shahih al-Jami' 6470 dan Shahih at-Targhib 738)

Zikir apabila tertimpa sesuatu

Mengucapkan,
قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
“Telah ditakdirkan Allah, apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala kehendaki, Dia pasti melakukannya.” (HR. Muslim 4/2025)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar