Cari Blog Ini

Selasa, 23 September 2014

Tentang MENGGANGGU ORANG LAIN DI DALAM MASJID

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika menasihati seorang badui yang kencing di masjid, “Sesungguhnya masjid-masjid ini tidak boleh dikencingi dan dikotori. Ia tidak lain (tempat) untuk berzikir kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, shalat, dan membaca al-Qur’an.” (Shahih Muslim no. 285 dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa dahulu ada seorang lelaki masuk ke masjid pada hari Jum’at dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang menyampaikan khutbahnya. Orang tersebut melangkahi para manusia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata kepadanya, “Duduklah kamu! Kamu telah menyakiti dan telah terlambat datang.” (Shahih Sunan Ibni Majah no. 923)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya), “Janganlah salah seorang dari kalian menyuruh orang lain untuk berdiri dari tempat duduknya lalu ia duduk padanya. Namun, berilah kelapangan!” (Muttafaqun ‘alaih)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya), “Ketahuilah bahwa setiap kalian sedang bermunajat (berbisik-bisik) dengan Rabbnya. Maka dari itu, janganlah sebagian kalian menyakiti yang lain dan janganlah mengeraskan bacaan atas yang lain.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Hakim, asy-Syaikh al-Albani menyatakannya sahih dalam Shahih al-Jami’)

Sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seorang lelaki masuk masjid dengan membawa anak panah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu memerintahkan orang tersebut untuk memegang bagian yang runcing dari anak panah itu.” (lihat Shahih al-Bukhari no. 451)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺃَﻛَﻞَ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺒَﻘْﻠَﺔِ ﺍﻟﺜُّﻮْﻡِ ﻭَﺍﻟْﺒَﺼَﻞِ ﻭَﺍﻟْﻜُﺮَّﺍﺙِ، ﻓَﻠَﺎ ﻳَﻘْﺮَﺑَﻨَّﺎ ﻓِﻲ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪِﻧَﺎ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔَ ﺗَﺘَﺄَﺫَّﻯ ﻣِﻤَّﺎ ﻳَﺘَﺄَﺫَّﻯ ﻣِﻨْﻪُ ﺑَﻨُﻮْ ﺁﺩَﻡَ
“Barang siapa memakan sayuran ini: bawang putih, bawang merah, dan seledri, janganlah mendekati kami di masjid-masjid kami. Sebab, para malaikat terganggu dengan sesuatu yang mengganggu manusia.” (HR. Muslim)

###

Asy-Syaikh Al-‘allamah Sholeh al Fauzan -hafidzahullah-

P E R T A N Y A A N:
ﻛﺜﺮﺓ ﺃﺣﻴﺎﻧﺎ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﺭﻭﺍﺋﺢ ﻛﺮﻳﻬﺔ ﻛﺎﻟﺜﻮﻡ ﻭﺍﻟﺒﺼﻞﻭﺍﻟﺪﺧﺎﻥ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻷﻫﺘﻤﺎﻡ ﺑﻨﻈﺎﻓﺔ ﺍﻟﺜﻴﺎﺏ ﻭﺗﻌﻈﻴﻢ ﺷﻌﻴﺮﺓ ﺍﻟﺼﻼﺓﻭﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﺃﻳﻀًﺎ ﺍﻟﻤﺼﻠﻴﻦ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻮﺟﻴﻬﻜﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪﻓﻴﻜﻢ؟
Sering didapati aroma tidak sedap (dari badan sebagian orang) di beberapa masjid — seperti bau bawang putih, bawang merah, bau asap rokok, tidak memperhatikan kebersihan pakaian, dan tidak memuliakan keagungan sholat dan mesjid serta jama’ah sholat dari hamba-hamba Alloh, mohon bimbingan Anda Baarokallaahu fiikum?

J A W A B A N:
ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺣﻴﻨﻤﺎ ﻳﺘﻮﺟﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻃﻴﺐ ﺍﻟﺮﺍﺋﺤﺔ ﻭﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺛﻴﺎﺑﻪ ﻧﻈﻴﻔﺔ ﻷﻧﻪ ﻣﺘﻮﺟﻪ ﺇﻟﻰ ﺑﻴﺖ ﻣﻦ ﺑﻴﻮﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﺨﺘﻠﻂ ﺑﺎﻟﻤﺼﻠﻴﻦ ﻓﻼ ﻳﺆﺫﻳﻬﻢ ﺑﺎﻟﺮﻭﺍﺋﺢ ﺍﻟﻜﺮﻳﻬﺔ ﻓﻤﻬﻤﺎ ﺍﺳﺘﻄﺎﻉ ﻳﺰﻳﻞ ﺍﻟﺮﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟﻜﺮﻳﻬﺔ ﺃﻭ ﻳﺨﻔﻔﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻗﻞ ﻓﺈﻧﻪﻳﺘﻌﻴﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﺫﻟﻚ
Diwajibkan bagi seorang Muslim manakala dia menuju ke masjid untuk beraroma harum dan berpakaian bersih dikarenakan dia akan mendatangi satu rumah dari rumah-rumah Alloh dan akan berbaur dengan jama’ah sholat lainnya.
Maka janganlah ia menggangu mereka dengan aroma tidak sedap -selagi dia mampu untuk menghilangkan bau yang tidak sedap tersebut atau setidaknya meminimalkannya- maka sesungguhnya hal itu wajibnya.

Sumber:
http://www.alfawzan.af.org.sa/node/15747

Alih Bahasa:
Al-Ustadz Abu Muhammad Hasan (Jember) -hafidzahullah- [FBF-2]

WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | http://www.alfawaaid.net

Hanya Sedikit Faedah

###

Al Ustadz Abdul Haq Balikpapan hafizhahullah

Tanya:
Bagaimana ustadz, tentang bau keringat? Seringkali sebelum shalat anak-anak tidak mandi. Padahal mereka sebelumnya bermain-main. Sehingga seringkali ketika shalat tercium bau tidak sedap. Apakah ini termasuk kotoran? Mengingat tubuh mereka menjadi berbau.

Jawab:
Iya, ini gangguan. Dan kita dilarang untuk mengganggu kaum muslimin. Rasulullah 'alaihi shalatu wasalam melarang melarang seseorang yang memakan bawang putih, bawang merah yang mentah untuk masuk masjid. Kenapa? Baunya, yang mengganggu kaum muslimin. Dari sendawanya, dari aromanya. Dimana para malaikat akan terganggu dengan bau busuknya, sebagaimana jama'ah terganggu.
من أكل من هذه الشجرة المنتنة فلا يقربن مسجدنا فإن الملائكة تأذى مما يتأذى منه الإنس
"Barangsiapa yang memakan tanaman yang busuk baunya ini, maka janganlah mendekati masjid kami. Karena malaikat rahmat merasa terganggu sebagaimana manusia merasa terganggu." (Diriwayatkan oleh Muslim no. 563)
Barang siapa yang makan bawang putih, bawang merah mentah, kecuali sudah dimasak, disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dikecualikan apabila sudah dimasak akan mengurangi baunya, tidak mengapa. Namun apabila seorang makan bawang putih, bawang merah mentah, kata Nabi 'alaihi shalatu wasalam jangan sekali-sekali mendekati masjid kaum muslimin untuk ibadah, untuk shalat berjama'ah. Kenapa? Karena malaikat terganggu dari bau busuknya, bau tidak sedapnya. Na'am sebagaimana jama'ah terganggu dari bau busuknya.
Oleh karena itu para ulama menjelaskan hadits ini, bahwa ini juga masuk ke dalam semua bau-bau yang menimbulkan gangguan di tengah jama'ah, di tengah kaum muslimin, seperti apa? Keringat. Jadi yang disebutkan dalam hadits ini bawang putih, bawang merah. Tapi bukan hanya itu, termasuk pula misalkan makanan yang bisa menimbulkan bau yang tidak sedap, seperti apa? Jengkol, pete, durian, atau yang lainnya. Soto, rawon (sendawanya), artinya dijaga.
Termasuk keringat, bau rokok, baunya luar biasa, mengganggu sekali. Ini hendaknya dijaga, dibersihkan, pakai minyak wangi, mandi. Apalagi anak-anak, jangan dibiarkan. Kita sebagai wali, sebagai orang tua, bertanggung jawab. Jangan sampai anak kita dibiarkan, dari kecil biasa kemproh. Tahu kemproh? Jorok, bau dibiarkan.
"Tidak apa-apa, anak salafy, anak ahlussunnah, biasa kotor, yang penting hatinya bersih."
Janganlah, jangan berlebihan, jangan ekstrim. Tetap islam membimbing kita. Anda ahlussunnah iya? Terapkan sunnah, apa sunnahnya? Jaga kesehatan, jaga kebersihan. Kondisikan anak kita wangi terus, sebagaimana kita. Sehingga yang seperti ini hendaknya dihindari. Anak-anak apalagi habis main, kalau bisa suruh mandi, suruh mandi. Terkadang karena keringatnya banyak keluar, meskipun dikasih minyak wangi, tambah jadi kan baunya? Sehingga bagaimana solusinya? Ya pakaiannya diganti misalkan, pakaian yang kering atau yang semisalnya. Wallahu ta'ala a'lam bishawab.

TIS (Thalab Ilmu Syar'i)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar