Cari Blog Ini

Senin, 22 September 2014

Tentang TERSENYUM DAN BERWAJAH CERIA

Al-Imam Adz-Dzahaby rahimahullah berkata:

“Tertawa ringan dan tersenyum lebih utama. Adapun sebagian orang-orang yang berilmu yang meninggalkannya maka hal itu terbagi menjadi dua:
Pertama: menjadi sesuatu yang utama bagi orang yang meninggalkannya karena menjaga adab, takut kepada Allah, dan sedih terhadap keadaan dirinya.
Kedua: tercela bagi orang yang meninggalkannya karena pemarah, sombong dan dibuat-buat.

Namun orang yang banyak tertawa dia akan diremehkan oleh manusia. Dan tidak diragukan lagi bahwa tertawa pada pemuda lebih ringan urusannya dan lebih dimaklumi dibandingkan pada orang yang sudah tua.

Adapun tersenyum dan berwajah ceria maka jelas lebih mulia dibandingkan itu semua. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ﺗَﺒَﺴُّﻤُﻚَ ﻓِﻲْ ﻭَﺟْﻪِ ﺃَﺧِﻴْﻚَ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ
“Senyumanmu di hadapan saudaramu merupakan shadaqah.” (Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 353)

Jarir (bin Abdillah Al-Bajaly) radhiyallahu anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah melihat diriku kecuali beliau selalu tersenyum.” (Al-Bukhary no. 6089 dan Muslim no. 2475)

Inilah akhlak Islam. Jadi yang paling utama adalah orang yang banyak menangis di malam hari, namun banyak tersenyum di siang hari. Tinggal di sini ada sedikit yang perlu diperhatikan, bagi siapa yang terlalu banyak tertawa dan tersenyum, hendaknya dia menguranginya dan mencela dirinya agar manusia tidak muak kepadanya. Sedangkan bagi yang suka cemberut dan bermuka masam hendaknya dia tersenyum, memperbaiki akhlaknya serta mencela dirinya atas keburukan akhlaknya. Segala sesuatu yang menyimpang dari sikap pertengahan maka hal itu tercela. Dan jiwa membutuhkan perjuangan dan latihan.”

(Siyar A’lamin Nubalaa’, terbitan Muassasah Ar-Risalah, 10/140-141)

Alih bahasa:
Abu Almass bin Jaman Al-Ausathy

###

Di antara petunjuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dalam bermuamalah adalah berwajah ceria dan tersenyum ketika bertemu dengan saudara. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
ﻟَﺎ ﺗَﺤْﻘِﺮَﻥَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻥْ ﺗَﻠْﻘَﻰ ﺃَﺧَﺎﻙَ ﺑِﻮَﺟْﻪٍ ﻃَﻠْﻖٍ
“Jangan kauremehkan satu kebaikan pun walau sekadar menjumpai saudaramu dengan wajah berseri.” (HR. Muslim no. 2626‏)

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sudah seharusnya seseorang menemui saudaranya dengan wajah yang berseri, perkataan yang baik agar mendapat pahala, cinta, dan persahabatan; serta menjauhi sikap takabur, merasa tinggi di atas para hamba Allah.” (Syarh Riyadhush Shalihin 4/61‏)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin al-Harits bin Jaza’, disebutkan bahwa Rasulullah adalah orang yang paling sering tersenyum. ‘Abdullah berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.” (HR. at-Tirmidzi no. 3641, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi no. 2880‏)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar