Cari Blog Ini

Rabu, 05 November 2014

Tentang MENANGIS DAN BERDUKA KETIKA TERTIMPA MUSIBAH

Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia menceritakan,
ﺩَﺧَﻠْﻨَﺎ ﻣَﻊَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻴْﻒٍ ﺍﻟْﻘَﻴْﻦِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻇِﺌْﺮًﺍ ِﻹِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡ ﻓَﺄَﺧَﺬَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻓَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻭَﺷَﻤَّﻪُ ﺛُﻢَّ ﺩَﺧَﻠْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺑَﻌْﺪَ ﺫَﻟِﻚَ ﻭَﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻳَﺠُﻮﺩُ ﺑِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻓَﺠَﻌَﻠَﺖْ ﻋَﻴْﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﺬْﺭِﻓَﺎﻥِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦُ ﻋَﻮْﻑٍ : ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﻋَﻮْﻑٍ ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﺭَﺣْﻤَﺔٌ؛ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗْﺒَﻌَﻬَﺎ ﺑِﺄُﺧْﺮَﻯ . ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦَ ﺗَﺪْﻣَﻊُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻠْﺐَ ﻳَﺤْﺰَﻥُ ﻭَﻻَ ﻧَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﻳَﺮْﺿَﻰ ﺭَﺑُّﻨَﺎ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺑِﻔِﺮَﺍﻗِﻚَ ﻳَﺎ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻟَﻤَﺤْﺰُﻭﻧُﻮﻥَ
Kami masuk kepada Abu Saif Al-Qain, suami ibu susu Ibrahim, lalu Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam mengambil Ibrahim kemudian menciumnya. Setelah itu kami masuk pula beberapa waktu kemudian, sementara Ibrahim sedang tersengal-sengal nafasnya. Mulailah air mata Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam menitik. Berkatalah ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu anhu, “Dan engkau, wahai Rasulullah (menangis)?” Beliaupun berkata, “Wahai Ibnu Auf, ini adalah rahmat.”
Kemudian menyusul yang berikutnya. Lalu Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya mata ini menangis, hati ini berduka, dan kami tidak mengucapkan apa-apa kecuali yang diridhai Rabb kami. Sungguh, kami sangat berduka berpisah denganmu, wahai Ibrahim."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar