Cari Blog Ini

Minggu, 21 September 2014

Tentang SIHIR

Fadhilatusy Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin rahimahullah

Tanya:
Apa hukumnya merukunkan suami istri menggunakan sihir?

Jawab:
“Hal tersebut diharamkan dan tidaklah diperbolehkan. Sihir yang bertujuan demikian dinamakan ‘athf. Adapun sihir yang bisa memisahkan antara suami dan istri (atau dua orang yang saling mencintai), yang dinamakan sharf, juga diharamkan. Bahkan, hukumnya bisa kafir dan syirik. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Tidaklah mereka berdua mengajarkan sesuatu kepada seorang pun sebelum mengatakan, ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu maka janganlah engkau kafir.’ Maka mereka mempelajari dari keduanya itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang suami dengan istrinya. Dan mereka (tukang sihir itu) tidak dapat memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun selain dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang dapat memberi mudarat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Dan sungguh mereka telah meyakini bahwa barang siapa menukar Kitabullah dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat.” (al-Baqarah: 102)

[Majmu’ Fatawa wa Rasail Fadhilatusy Syaikh Muhammad ibnu Shalih al-Utsaimin, 2/177—178, fatwa no. 254]

###

Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله

PERTANYAAN:
ما الفرق بين الكاهن والساحر
Apakah perbedaan antara dukun dan penyihir?

JAWABAN:
الفرق بين الكاهن والساحر فالكاهن يخبر عن أمور مستقبيلة والكهانة هي نوع من السحر والساحر يستطيع أن يقلب الحقائق فقد يكون كاهنا وساحرا إما على سبيل الشعوذة وإما على سبيل التخييل: يخيل إليه من سحرهم أنها تسعى
Perbedaan antara dukun dan penyihir yaitu, seorang dukun itu mampu mengabarkan tentang perkara PERKARA MENDATANG atau (ghaib), dan perdukunan itu termasuk contoh dari jenis sihir, dan seorang penyihir itu bisa memutar balikkan fakta, dia termasuk seorang dukun dan seorang penyihir, baik dengan cara komat-kamit (membaca mantra), sulap-menyulap maupun dengan cara meramal.
Allah Ta'ala berfirman,
قال بل ألقوا فإذا حبالهم وعصيهم يخيل إليه من سحرهم أنها تسعى
Berkata (Musa): Silakan, kamu sekalian melemparkan. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepadanya (Musa) seakan-akan merayap, (lantaran) sihir mereka.
ويجوز أن يكون من باب الحقيقة وأن يتأثر الشخص بفعل الساحر فيستطيع الساحر أن يقلب الشخص حمارا وهذا هو الصحيح والمعتزلة ينفون هذا وهو الرجل نفسه لكن قد صوره أمام الناس في صورة حمار أو في صورة كلب أو غير ذلك ويستطيع أن يرى الناس أنه يطعن عينه وهو لا يطعن عينه ويستطع أن يرى الناس أنه يبقر بطنه وهو لا يبقر بطنه فهذا السحر
Dan termasuk bukti kebenaran (adanya sihir) adalah seseorang DAPAT TERPENGARUHI oleh penyihir tersebut, maka seakan-akan penyihir itu dapat menjadikan orang tersebut menjadi seekor keledai (karena kuatnya sihir itu), dan ini adalah nyata. Dan orang-orang mu'tazilah menganggap perkara ini tidak ada. Dia terlihat seakan-akan seorang manusia, akan tetapi tingkah lakunya di hadapan manusia seperti keledai ataupun seperti seekor anjing, atau yang lainya, dan dia dapat menunjukkan di hadapan manusia seakan dia menusuk matanya, padahal sesungguhnya dia tidak menusuk matanya, dan dia bisa menunjukan kepada manusia seakan dia membelah perutnya, padahal dia tidak membelahnya, dan inilah sebuah perkara sihir.
والنبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول: اجتنبوا السبع الموبقات - وذكر منها - السحر. فهو من أكبر الكبائر بل الصحيح أن الساحر يكفر والإمام الشافعي يقول: لا يكفر إلا إذا وصف سحره فوجدنا فيه كفرا لكن الصحيح أنه يكفر لأنه لا يتعلم السحر ولا يعلمه الجن السحر حتى يكفر بالله: وما يعلمان من أحد حتى يقولا إنما نحن فتنة فلا تكفر
Dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Jauhilah tujuh perkara penghancur - disebutkan di antaranya - Sihir.
Maka sihir termasuk dari dosa-dosa besar, bahkan sesungguhnya sihir itu menjadikan pelakunya KAFIR, dan Imam Syafi'i rahimahullah berkata:
لا يكفر إلا إذا وصف سحره فوجدنا فيه كفرا لكن الصحيح أنه يكفر لأنه لا يتعلم السحر ولا يعلمه الجن السحر حتى يكفر بالله
Tidaklah mengkafirkan seorang penyihir kecuali sihirnya mensifati sebuah kekufuran, akan tetapi SESUNGGUHNYA DIA TELAH KAFIR dikarenakan dirinya tidak akan mempelajari sihir atau mengetahuinya kecuali dia telah kufur kepada Allah.
Allah Ta'ala berfirman:
وما يعلمان من أحد حتى يقولا إنما نحن فتنة فلا تكفر
Dan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.
والمسفلة دجالة من الدجاجلة والميت كما قال الله سبحانه وتعالى: لا يستطيعون توصية ولا إلى أهلهم يرجعون. فهذا كذب وهذه من الخرافات والله المستعان
Dan Al-Musfilah *) adalah seorang dajjal perempuan dari segenap dajjal, dan seorang mayyit, seperti Firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala:
فلا يستطيعون توصية ولا إلى أهلهم يرجعون
Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya. Maka ini adalah sebuah dusta dan sebuah khurofat, Allahul musta'an.

PERTANYAAN:
ما هي حجة الشافعي في عدم تكفير الساحر
(Bagaimana dengan) hujjah Imam Syafi'i dalam perkara tiada pengkafiran kepada seorang penyihir?

As-Syaikh rahimahullah menjawab:
لعله يحتج بنحو قوله تعالى: إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء. وهو لم يقل هذا مطلقا يقول: صف لنا سحرك فإن كان وصف كفرا كفره وإن كان غير كفر لا يكفره لكنه لا يستطيع أن يتعلم السحر إلا بالكفر والله المستعان
Mungkinlah yang dimaksud Imam Syafi'i Firman Allah Ta'ala:
إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
Dan Imam Syafi'i TIDAK MENGATAKAN bahwasanya penyihir ini tidak kafir secara mutlak, dan beliau berkata:
صف لنا سحرك فإن كان وصف كفرا كفره وإن كان غير كفر لا يكفره لكنه لا يستطيع أن يتعلم السحر إلا بالكفر والله المستعان
"Tunjukkanlah pada kita sihirmu, dan apabila dalamnya tersirat sebuah kekufuran maka beliau mengkafirkannya, dan apabila tidak tersirat sebuah kekufuran maka tidak beliau tidak mengkafirkannya, akan tetapi seorang penyihir tidaklah akan mempelajari ilmu sihir kecuali dirinya telah kufur kepada Allah Ta'ala, Allahul mustaan."

*) Al-Musfilah adalah:
امرأة تزعم أنها تنزل إلى الموتى وتعرف أحوالهم وتأتي بأخبار عنهم لأقربائهم
Seorang wanita yang dianggap sanggup datang atau hadir dalam sebuah kematian (ghaib) dan mengerti keadaan-keadannya dan dia mengabarkan tentang kesanggupannya tentang itu kepada kerabatnya.
Rujuk kitab Qom'ul Ma'anid (Juz 1/Hal 37-38)

Sumber:
www .muqbel .net/fatwa .php?fatwa_id=3529

Alih Bahasa:
Abu 'Utsman Affan 'Ali Sungkar حفظه الله - [FBF 6]

WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www .alfawaaid .net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar