Cari Blog Ini

Kamis, 02 Oktober 2014

Tentang ISTRI MINTA CERAI KARENA TIDAK CINTA

Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah

Pertanyaan:
Pada hadits Ibnu Abbas dalam riwayat Al-Bukhary disebutkan bahwa istri Tsabit bin Qais mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam dan mengatakan, “Wahai Rasulullah, Tsabit bin Qais saya tidak mencela akhlak dan tidak pula agamanya, tetapi saya tidak ingin kafir dalam Islam.” (Lihat: Shahih Al-Bukhary no. 5273)
Apa yang menyebabkannya meminta cerai?

Jawaban:
Ini adalah ketidaksukaan yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan di sebagian jalan riwayat hadits ini disebutkan bahwa dia melihat Tsabit bin Qais pada sekumpulan pria, lalu dia menjumpainya yang paling pendek di antara mereka. Yang jelas dia membenci suaminya yang bukan disebabkan karena akhlaknya atau agama yang jelek, tetapi ketidaksukaan yang Allah jadikan dalam hatinya. Maka semacam ini tidak mengapa –sebagaimana yang lalu– bagi seorang istri untuk meminta cerai. Dan wajib untuk memenuhi permintaannya, karena kalau dia dipaksa tetap bersama orang yang tidak dia cintai, maka bisa jadi akan menyebabkan dia melakukan bunuh diri. Bisa juga dia akan lari meninggalkan keluarganya dan hal-hal yang lainnya. Ini adalah yang wajib dilakukan, yaitu dengan memenuhi permintaannya (mencerainya) jika dia memang tidak menyukai suaminya dengan sebab yang sifatnya tabiat.

Sumber artikel: muqbel.net

Alih bahasa: Abu Almass

forumsalafy.net

###

Tanya:
Apakah seorang istri yang tidak bisa mencintai suaminya lagi termasuk istri yang durhaka?

Jawab:
Cinta suami adalah masalah kalbu (hati) yang di luar kemampuan manusia untuk mengaturnya. Dengan demikian, istri yang tidak bisa mencintai suaminya tidak tercela dan durhaka. Akan tetapi, jika hal itu menyeretnya berbuat nusyuz, yaitu durhaka kepada suami dengan tidak memberi hak suami yang wajib, itulah yang tercela. Oleh karena itu, istri yang tidak mencintai suaminya dan tidak mampu bersabar bersamanya lantas khawatir hal itu akan menjadikannya berbuat nusyuz, boleh minta khulu’. Namun, jika suaminya menyayanginya dan dia sendiri mampu bersabar, lebih baik tetap bersamanya.

Dijawab oleh: al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini

http://tanyajawab.asysyariah.com/istri-yang-tidak-bisa-mencintai-suami/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar