Cari Blog Ini

Jumat, 12 Desember 2014

Tentang SALAT DI MASJID LAIN YANG LEBIH JAUH ALIH-ALIH SALAT DI MASJID DEKAT RUMAH

ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN RAHIMAHULLAH

Tanya:
Apakah diperbolehkan bagi seorang yang hendak shalat Jumat meninggalkan masjid yang ada di daerahnya kemudian pergi ke masjid lainnya yang jaraknya jauh? Hal ini karena khatibnya lebih luas pembahasannya dan lebih bagus penyampaiannya.

Jawab:
Yang lebih baik bagi penduduk suatu kampung untuk shalat di masjid mereka, agar saling mengenal, berlemah lembut di antara mereka dan memberi semangat sebagian mereka kepada sebagian yang lain.
Namun, apabila dia pergi ke masjid yang lain untuk suatu kebaikan dalam agama, seperti memperoleh ilmu, mendengarkan khutbah yang lebih membekas dalam hatinya, lebih banyak ilmunya, maka hal ini tidak mengapa. Adalah para shahabat radhiyallahu anhum shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di masjidnya untuk memperoleh keutamaan imam dan masjidnya, kemudian mereka kembali dan shalat di kampungnya. Sebagaimana hal ini dilakukan oleh Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu pada masa hidupnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan beliau mengetahuinya dan tidak mengingkarinya.

Sumber:
Majmu Fatawa wa Rasa-il asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 16/50-51

Alih bahasa:
Abdulaziz Bantul
Mahad Ibnul Qoyyim, Balikpapan

TIS (Thalab Ilmu Syar'i)

###

Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan حفظه الله

Pertanyaan:
هناك ظاهرة منتشرة بين بعض الناس، وهي أنه في صلاة التراويح ينتقلون إلى مساجد بعيدة عن بيوتهم، وذلك طلباً للأئمة أصحاب الأصوات الحسنة؛ فما رأيكم بهذه الظاهرة؟
Ada sebuah perkara yang tersebar di sebagian masyarakat, yaitu mereka berpindah dari satu masjid ke masjid yang lain yang cukup jauh dari rumah-rumah mereka dalam rangka mencari suara imam yang bagus, bagaimana pendapat Anda?

Jawaban:
ينبغي للإِمام أن يحسن صوته بتلاوة القرآن، ويعتني بإجادة القراءة على الوجه المطلوب؛ محتسباً الأجر عند الله، لا من أجل الرياء والسمعة، وأن يتلو القرآن بخشوع وحضور قلب؛ لينتفع بقراءته، وينتفع به من يسمعه
Sepantasnya bagi seorang imam untuk memperbagus suaranya dalam membaca Al Quran dan memerhatikan kaidah tajwid qiroah sesuai yang dituntunkan. Dia melakukannya dalam rangka mengharap pahala dari Allah, bukan karena riya dan sumah.
Dan selayaknya, dia membaca Al Quran dengan khusyu dan menghadirkan hatinya, agar dia bisa mengambil manfaat dari bacaannya dan juga orang yang mendengar bisa mengambil manfaat.
والذي ينبغي لجماعة كل مسجد أن يعمروا مسجدهم بطاعة الله والصلاة فيه، ولا ينبغي التنقل بين المساجد وإضاعة الوقت في التذوق لأصوات الأئمة، لاسيما النساء؛ فإن في تجوالها وذهابها بعيداً عن بيوتها مخاطرة شديدة؛ لأنه مطلوب من المرأة أن تصلي في بيتها، وإن أرادت الخروج للمسجد؛ فإنها تخرج لأقرب مسجد؛ تقليلاً للخطر
Sepantasnya bagi setiap jamaah masjid untuk memakmurkan masjid dengan berbagai ketaatan dan shalat di dalamnya.
Tidak selayaknya dia membuang-buang waktu dengan berpindah-pindah dari satu masjid ke masjid lain hanya dalam rangka mencari suara imam yang bagus. Terlebih lagi bagi para wanita, dikarenakan dengan perginya mereka ke tempat yang jauh dari rumahnya ada perkara yang berbahaya padanya.
Dan yang dituntut bagi mereka adalah shalat di rumah mereka, dan kalaupun mereka ingin pergi ke masjid, maka pergilah ke masjid yang terdekat dari rumah dalam rangka meminimalisir perkara negatif yang akan terjadi.
وهذه الظاهرة من تجمهر الناس في بعض المساجد هي ظاهرة غير مرغوب فيها؛ لأن فيها تعطيلاً للمَسَاجد الأخرى، وهي مَدْعَاة للرياء، وفيها تكلفات غير مشروعة ومُبالغات
Dan perkara ini (berpindah-pindah masjid) adalah sebuah fenomena yang kurang baik, dikarenakan akan menyebabkan sebagian masjid menjadi terlantar dan juga bisa menimbulkan riya dan juga padanya ada takalluf (memberat-beratkan diri) yang tidak disyariatkan.

Sumber:
www .alfawzan .af .org .sa/node/14891

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar