Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله
Pertanyaan:
ما حكم شم العطر أو الطعام أثناء الصيام؟
Apa hukum mencium minyak wangi atau makanan di saat berpuasa?
Jawaban:
شم الطعام لا بأس والعطر لا بأس إلا البخور لا يتنشق؛ لأنه له قوة يذهب إلى الدماغ أما شم الأطياب الأخرى ولاسيما إذا دعت الحاجة إليها لا بأس ليس من المفطرات، لكن إذا كان له قوة شديدة تركه أحسن وأما البخور نفسه العود فلا يتبخر لا يتنشق منه الصائم؛ لأن بعض أهل العلم يرى أنه يفطر فلا ينبغي أن يتنشقه الصائم وهكذا الأطياب المسحوقة جزاكم الله خيراً
Mencium makanan dan minyak wangi tidaklah mengapa. Kecuali bukhur (wewangian yang dibakar), maka jangan dihirup. Karena bukhur memiliki aroma kuat yang sampai ke otak. Adapun mencium wewangian yang lain terlebih bila memang dibutuhkan, maka tidak mengapa dan bukan termasuk pembatal puasa. Akan tetapi bila memiliki aroma yang sangat kuat, maka meninggalkannya itu lebih utama.
Adapun bukhur itu sendiri adalah uud (kayu gaharu), maka orang yang berpuasa jangan membakarnya dan jangan menghirupnya. Karena sebagian ulama memandangnya dapat membatalkan puasa. Jadi sudah sepantasnya orang yang berpuasa tidak menghirupnya. Demikian juga dengan wewangian-wewangian yang berbentuk bubuk lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan kepada kalian semua.
Sumber:
www .binbaz .org .sa/node/18663
Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
Forum Salafy Indonesia
###
Menghirup bukhur (asap gaharu) dengan sengaja dalam keadaan tahu: Membatalkan puasa. Adapun sekedar mencium aroma bukhur tanpa sengaja menghirupnya, maka tidak membatalkan. (asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh)
Memakai minyak wangi dan menghirupnya: Tidak membatalkan puasa. (asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh)
Sumber: Tanbiihaat Syahri Ramadhon
Alih Bahasa: al Ustadz Syafi’i al Idrus Hafidhohulloh
Faedah dari Majmu’ah Manaabir al-Kitab was Sunnah dengan sedikit perubahan.
Forum Ahlussunnah Ngawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar