Cari Blog Ini

Jumat, 12 September 2014

Tentang BERSYUKUR DAN BERDZIKIR MENYEBUT NAMA ALLAH KETIKA MELIHAT KEBAIKAN DAN MERASAKAN NIKMAT

Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
ﻭَﺍﺿْﺮِﺏْ ﻟَﻬُﻢ ﻣَّﺜَﻠًﺎ ﺭَّﺟُﻠَﻴْﻦِ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﺄَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ ﺟَﻨَّﺘَﻴْﻦِ ﻣِﻦْ ﺃَﻋْﻨَﺎﺏٍ ﻭَﺣَﻔَﻔْﻨَﺎﻫُﻤَﺎ ﺑِﻨَﺨْﻞٍ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﺯَﺭْﻋًﺎ () ﻛِﻠْﺘَﺎ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺘَﻴْﻦِ ﺁﺗَﺖْ ﺃُﻛُﻠَﻬَﺎ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﻈْﻠِﻢ ﻣِّﻨْﻪُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ۚ ﻭَﻓَﺠَّﺮْﻧَﺎ ﺧِﻠَﺎﻟَﻬُﻤَﺎ ﻧَﻬَﺮًﺍ () ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺛَﻤَﺮٌ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟِﺼَﺎﺣِﺒِﻪِ ﻭَﻫُﻮَ ﻳُﺤَﺎﻭِﺭُﻩُ ﺃَﻧَﺎ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﻣِﻨﻚَ ﻣَﺎﻟًﺎ ﻭَﺃَﻋَﺰُّ ﻧَﻔَﺮًﺍ () ﻭَﺩَﺧَﻞَ ﺟَﻨَّﺘَﻪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻇَﺎﻟِﻢٌ ﻟِّﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﺃَﻇُﻦُّ ﺃَﻥ ﺗَﺒِﻴﺪَ ﻫَٰﺬِﻩِ ﺃَﺑَﺪًﺍ () ﻭَﻣَﺎ ﺃَﻇُﻦُّ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔَ ﻗَﺎﺋِﻤَﺔً ﻭَﻟَﺌِﻦ ﺭُّﺩِﺩﺕُّ ﺇِﻟَﻰٰ ﺭَﺑِّﻲ ﻟَﺄَﺟِﺪَﻥَّ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِّﻨْﻬَﺎ ﻣُﻨﻘَﻠَﺒًﺎ () ﻗَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﺻَﺎﺣِﺒُﻪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻳُﺤَﺎﻭِﺭُﻩُ ﺃَﻛَﻔَﺮْﺕَ ﺑِﺎﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻚَ ﻣِﻦ ﺗُﺮَﺍﺏٍ ﺛُﻢَّ ﻣِﻦ ﻧُّﻄْﻔَﺔٍ ﺛُﻢَّ ﺳَﻮَّﺍﻙَ ﺭَﺟُﻠًﺎ () ﻟَّٰﻜِﻨَّﺎ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺭَﺑِّﻲ ﻭَﻟَﺎ ﺃُﺷْﺮِﻙُ ﺑِﺮَﺑِّﻲ ﺃَﺣَﺪًﺍ () ﻭَﻟَﻮْﻟَﺎ ﺇِﺫْ ﺩَﺧَﻠْﺖَ ﺟَﻨَّﺘَﻚَ ﻗُﻠْﺖَ ﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﺎ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ۚ ﺇِﻥ ﺗَﺮَﻥِ ﺃَﻧَﺎ ﺃَﻗَﻞَّ ﻣِﻨﻚَ ﻣَﺎﻟًﺎ ﻭَﻭَﻟَﺪًﺍ () ﻓَﻌَﺴَﻰٰ ﺭَﺑِّﻲ ﺃَﻥ ﻳُﺆْﺗِﻴَﻦِ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِّﻦ ﺟَﻨَّﺘِﻚَ ﻭَﻳُﺮْﺳِﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺣُﺴْﺒَﺎﻧًﺎ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻓَﺘُﺼْﺒِﺢَ ﺻَﻌِﻴﺪًﺍ ﺯَﻟَﻘًﺎ () ﺃَﻭْ ﻳُﺼْﺒِﺢَ ﻣَﺎﺅُﻫَﺎ ﻏَﻮْﺭًﺍ ﻓَﻠَﻦ ﺗَﺴْﺘَﻄِﻴﻊَ ﻟَﻪُ ﻃَﻠَﺒًﺎ () ﻭَﺃُﺣِﻴﻂَ ﺑِﺜَﻤَﺮِﻩِ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺢَ ﻳُﻘَﻠِّﺐُ ﻛَﻔَّﻴْﻪِ ﻋَﻠَﻰٰ ﻣَﺎ ﺃَﻧﻔَﻖَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭَﻫِﻲَ ﺧَﺎﻭِﻳَﺔٌ ﻋَﻠَﻰٰ ﻋُﺮُﻭﺷِﻬَﺎ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﻳَﺎ ﻟَﻴْﺘَﻨِﻲ ﻟَﻢْ ﺃُﺷْﺮِﻙْ ﺑِﺮَﺑِّﻲ ﺃَﺣَﺪًﺍ () ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦ ﻟَّﻪُ ﻓِﺌَﺔٌ ﻳَﻨﺼُﺮُﻭﻧَﻪُ ﻣِﻦ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﻨﺘَﺼِﺮًﺍ () ﻫُﻨَﺎﻟِﻚَ ﺍﻟْﻮَﻟَﺎﻳَﺔُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ۚ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﺛَﻮَﺍﺑًﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮٌ ﻋُﻘْﺒًﺎ
Dan berikanlah kepada mereka perumpamaan dua orang laki-laki yang Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma. Di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikit pun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, dia mempunyai kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.” Dia memasuki kebunnya dalam keadaan zalim terhadap dirinya sendiri; dia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya. Aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang. Jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu.” Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya—ketika dia bercakap-cakap dengannya, “Apakah kamu kafir kepada (Allah) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? Tetapi, aku (percaya bahwa) Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku. Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu, ‘Masya Allah, la quwwata illa billah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).’ Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan, maka mudah-mudahan Rabbku akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin; atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi.”Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membolak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedangkan pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata, “Aduhai kiranya dahulu aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku.” Dan tidak ada bagi dia segolongan pun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya. Di sana, pertolongan itu hanya dari Allah yang haq. Dia adalah sebaik-baik pemberi pahala dan sebaik-baik pemberi balasan. (al-Kahfi: 32—44‏)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar