Cari Blog Ini

Jumat, 12 September 2014

Tentang MENYEBARKAN SALAM

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
ﺣَﻖُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺳِﺖٌّ. ﻗِﻴْﻞَ: ﻣَﺎ ﻫُﻦَّ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﺇِﺫَﺍ ﻟَﻘِﻴْﺘَﻪُ ﻓَﺴَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻙَ ﻓَﺄَﺟِﺒْﻪُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺍﺳْﺘَﻨْﺼَﺤَﻚَ ﻓَﺎﻧْﺼَﺢْ ﻟَﻪُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﻄَﺲَ ﻓَﺤَﻤِﺪَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓَﺴَﻤِّﺘْﻪُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮِﺽَ ﻓَﻌُﺪْﻩُ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌْﻪُ
“Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Beliau pun ditanya, “Apa saja, ya Rasulullah?” Jawab beliau, “Jika engkau bertemu dengannya, ucapkan salam kepadanya. Jika dia memanggilmu, penuhi panggilannya. Jika dia meminta nasihat kepadamu, berikan nasihat kepadanya. Jika dia bersin lalu memuji Allah, doakanlah dia. Jika dia sakit, jenguklah dia; dan jika dia meninggal, iringkanlah jenazahnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1240 dan Muslim no. 2162)

Dinukilkan pula oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ﻻَ ﺗَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ، ﻭَﻻَ ﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺤَﺎﺑُّﻮﺍ، ﺃَﻭَﻻَ ﺃَﺩُﻟُّﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻲْﺀٍ ﺇِﺫَﺍ ﻓَﻌَﻠْﺘُﻤُﻮْﻩُ ﺗَﺤَﺎﺑَﺒْﺘُﻢْ؟ ﺃَﻓْﺸُﻮﺍ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡَ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidak akan sempurna iman kalian hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kalian pada sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)

Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu menukilkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
ﺃَﻓْﺸُﻮﺍ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡَ ﺗَﺴْﻠَﻤُﻮﺍ
“Sebarkanlah salam, niscaya kalian akan selamat.” (HR. Ahmad, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 604: hasan)

‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦَ ﻭَﺃَﻃْﻌِﻤُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺃَﻓْﺸُﻮﺍ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡَ ﺗَﺪْﺧُﻠُﻮﺍ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺑِﺎﻟﺴَّﻼَﻡِ
“Ibadahilah Ar-Rahman, berikan makanan dan sebarkan salam, niscaya kalian akan masuk ke dalam surga dengan selamat.” (HR. At-Tirmidzi no. 1855, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi: shahih)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Islam apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,
ﺃﻥ ﺗﻄﻌﻢ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﺗﻘﺮﺉ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻋﺮﻓﺖ ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﺗﻌﺮﻑ
“Anda memberikan makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang Anda kenal dan tidak Anda kenal.” (Dikeluarkan oleh al-Bukhari pada kitab al-Iman, bab Ith’amith Tha’am Minal Islam, nomor 12)

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡَ ﺍﺳْﻢٌ ﻣِﻦْ ﺃَﺳْﻤَﺎﺀِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺿَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ، ﻓَﺄَﻓْﺸُﻮﻩُ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺇِﺫَﺍ ﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﻓَﺮَﺩُّﻭﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻓَﻀْﻞُ ﺩَﺭَﺟَﺔٍ، ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﺫَﻛَّﺮَﻫُﻢُ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡَ، ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳُﺮَﺩَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺭَﺩَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﺃَﻃْﻴَﺐُ
“Sesungguhnya As-Salam adalah salah satu nama Allah yang Allah letakkan di bumi, maka sebarkanlah salam di antara kalian. Sesungguhnya bila seseorang mengucapkan salam kepada suatu kaum, lalu mereka menjawab salamnya, maka dia memiliki keutamaan derajat di atas mereka karena dia telah mengingatkan mereka dengan salam. Dan bila tidak dijawab salamnya, maka akan dijawab oleh makhluk yang lebih baik darinya.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 793: shahih secara mauquf, shahih juga secara marfu’)

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan:
ﺃَﺑْﺨَﻞُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺒْﺨَﻞُ ﺑِﺎﻟﺴَّﻼَﻡِ
“Orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil untuk mengucapkan salam.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 795: shahih secara mauquf, shahih juga secara marfu’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar