Cari Blog Ini

Sabtu, 14 November 2015

AMALAN-AMALAN LISAN

Menyebutkan berbagai nikmat yang telah diberikan Allah Subhanahu wataala

“Dan adapun nikmat Rabbmu maka ceritakanlah.” (adh-Dhuha: 11)

Menyebut-nyebut nikmat misalnya seorang muslim berkata, “Sungguh kita dalam keadaan baik, alhamdulillah.” “Di sisi kita ada kebaikan yang banyak.” “Kita beroleh nikmat yang sangat banyak, kita harus bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat tersebut.”
Ia tidak boleh berkata, “Kita orang miskin.” “Kita tidak punya apa-apa….”, dsb. Tidak pantas ia berkata demikian padahal ia mendapat kecukupan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semestinya, ia bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menyebut-nyebut berbagai nikmat-Nya. Ia harus mengakui kebaikan yang Dia berikan kepadanya. Ia tidak boleh menyebut-nyebut kefakirannya, seperti mengatakan, “Kami tidak punya harta, tidak punya pakaian.” “Tidak punya ini, tidak punya itu….” Akan tetapi, ia harus menyebut nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diterimanya dan mensyukuri Rabbnya. (Syaikh Bin Baz)

Bersalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al Ahzab: 56)

Rasulullah keluar menuju kami, lalu kami pun berkata, “Kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(HR. Al Bukhari no. 3370 dan Muslim no. 406 dari shahabat Ka’ab bin ‘Ujrah)

Rasulullah datang kepada kami dan kami bersama Sa’ad bin ‘Ubadah. Lalu Basyir bin Sa’ad berkata kepada beliau, “Allah memerintahkan kami bershalawat kepadamu wahai Rasulullah, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu?” Rasulullah pun diam sehingga kami berangan-angan seandainya dia tidak menanyakannya. Lalu beliau bersabda, “Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(HR. Muslim no. 405 dari hadits Abu Mas’ud)

Tidak mengkhususkan tempat tertentu untuk bersalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam

“Jangan kalian menjadikan kuburanku sebagai (tempat) berhari raya dan jangan kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Dan bershalawatlah kepadaku di manapun kalian berada karena sesungguhnya shalawat kalian (itu) sampai kepadaku.” (HR. Abu Dawud no. 2042 dan dishahihkan Al Albani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar